buku harian

yang terbaik

13.08.00

Kontrasepsi Mantap Diharamkan

Diposting oleh si_eka |

Ada beraneka ragam metode kontrasepsi yang bisa dipilih pasangan suami istri (pasutri) bila ingin ber-KB. Jika bersifat sementara, bisa digunakan alat KB berupa kondom, pil, spiral, suntik atau implan. Selain itu, ada pula kontrasepsi mantap dengan cara vasektomi dan tubektomi.

Vasektomi adalah teknik KB dengan cara memotong saluran sperma, sedangkan tubektomi adalah cara mencegah bertemunya sperma dengan sel telur. Caranya, mengikat dan memotong saluran telur (tuba falopii). Khusus vasektomi dan tubektomi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih menganggapnya haram. Hal itu berdasarkan itjima ulama komisi fatwa III MUI di Padang Panjang, bulan Januari lalu.

Menurut Drs. H. Abdurrahman Aziz MSi, banyak masyarakat yang bertanya perihal Vaektomi dan tubektomi. Pertemuan itjima Januari lalu sengaja membahas hal tersebut. "hasilnya, cara vasektomi masih haram hukumnya untuk dilakukan muslim." ungkapnya.

Pertimbangannya, teknik tersebut mengakibatkan kemandulan tetap. Kalaupun ada upaya rekanalisasi (penyambungan kembali), hal tersebut tidak bisa menjamin kesuburan akan kembali normal. "karena berdampak kemandulan maka dilarang." terang ketua bagian informasi dan komunikasi MUI Jatim.

Karena kecanggihan dan kemajuan teknologi kedokteran, pasien yang divasektomi bisa direkanalisasi dan kembali punya anak. Abdurrahman tetap beranggapan, tingkat keberhasilannya belum 100 persen."Tak ada yang bisa menjamin kesuburan kembali normal, walaupun saluran sperma bisa disambung kembali (rekanalisasi). Itu yang membuat vasektomi tak boleh dilakukan."tegasnya.

Peminat vasektomi dan tubektomi adalah pasutri yang sudah tidak ingin punya anak. Dalam kondisi tersebut, apakah tidak boleh menjalani vasektomi atau tubektomi? Abdurrahman tetap mengharamkan. Menurut dia, ada kalanya orang tua berubah pikiran. Sebelumnya mereka tidak mau punya anak lagi. Beberapa tahun kemudian, pendapat tersebut berubah.

Nah, bila suami sudah menjalani vasektomi, padahal ada keinginan punya anak lagi, harapan tersebut bisa pupus. Lain halnya bila ada jaminan kesuburan kembali normal. "Hal seperti itulah yang tidak diinginkan para ulama." ujarnya.

Alasan lainnya, vasektomi dan tubektomi cenderung melegalkan free sex. Sebab, ketika sudah divasektomi dan ditubektomi, tak bisa hami dan menghamili. "Akhirnya, orang-orang yang tak bertanggung jawab menggunakannya untuk melakukan seks bebas." jelasnya.

Bagaimana bila salah satu mereka (istri atau suami) sedang sakit? Padahal, vasektomi dan tubektomi merupakan cara agar bisa sembuh? Abdurrahma mengungkapkan, bila ada penyakit, berlaku hukum darurat. Maksudnya, vasektomi dan tubektomi diperbolehkan. Asalkan teknik tersebut adalah satu-satunya cara untuk menyembuhkan penyakit.

TUJUAN KB
Kalau begitu, kontrasepsi jenis apa yang diperbolehkan dan sesuai dengan ketentuan Islam? Drs. H. Abdurrahman Aziz, MSi menyatakan, pilih KB (Keluarga Berencana) yang kesuburannya bisa kembali normal. Misalnya, pil, suntik, memasang implan (susuk), atau spiral. Bisa juga dengan menggunakan kondom.

"Yang penting, tak mematikan atau memutus saluran, baik milik perempuan maupun laki-laki," katanya. Dengan begitu, ketika ingin mempunyai anak lagi, alat KB bisa dilepas atau berhenti mengkonsumsi pil. Harapannya, keinginan memiliki anak dapat terwujud," ujarnya.

Walau sesuai dengan ketentuan Islam. Niat untuk ber-KB jangan sampai keliru. Selama ini, banyak masyarakat yang beranggapan tujuan menjalani kontrasepsi untuk membatasi kelahiran karena takut tidak bisa membiayai dan membesarkan anak dimasa mendatang.

"Tak boleh ber-KB bila alasannya keterbatasan ekonomi," lanjut KH. Muammal Hamidy, pimpinan pondok pesantren tinggi ilmu fiqih dan dakwah Ma'had Ali, Bangil Pasuruan. Alasan tersebut tidak diperbolehkan, Allah telah menentukan nasib, jodoh, dan rejeki anak adam yang terlahir didunia ini. "Jika kita selalu bertakwa, niscaya Allah tak akan meninggalkan kita,"paparnya.

Jadi, tak perlu takut kekurangan rejeki bila memiliki banyak anak. Bisa juga, anak banyak justru mendatangkan rejeki bagi orang tuanya. Abdurrahman menambahkan, pasutri hendaknya berniat KB untuk meningkatkan kesejahteraan anak serta keluarga, bukan membatasi jumlah anak yang dilahirkan. "Beda lho maksudny. Dengan begitu, kita senantiasa diberi berkah oleh Allah, "imbuhnya.

1 komentar:

ahmad mengatakan...

Sepakat mas/ mbak..KB adalah salah satu cara untuk mengatur kehidpuan rumah tangga kita dan merencanakan masa depan, KB boleh dilaksanakan asal tidak mengubah kodrat struktur tubuh manusia..

Posting Komentar

Subscribe